Mahasiswa Matematika UNS Muncul Ide Membuat Mesin Penetas Telur Bertenaga Surya
Bekerja sama dengan grup riset prodi, mahasiswa matematika UNS melaksanakan kegiatan KKN di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Kelompok 130 KKN Tematik UNS Membangun Desa Periode Juli-Agustus 2023 telah menyelesaikan 10 program kerja di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Kelompok 130 merupakan kelompok KKN yang berkolaborasi dengan Riset Group Combinatorial Mathematics dari program studi Matematika FMIPA UNS di bawah bimbingan DPL, Bowo Winarno, S.Si., M.Kom.
“Kami bersepuluh adalah mahasiswa Matematika UNS yang melaksanakan kegiatan KKN Tematik UNS Membangun Desa yang berkolaborasi dengan riset grup prodi matematika.” Ujar Syaifudin, ketua kelompok 130. Dia menjelaskan, tema yang diambil pada KKN Tematik ini adalah tentang peternakan bebek “Kami melaksanakan 10 proker salah satunya yaitu pembuatan mesin penetas telur bertenga surya.” Ujarnya
Dia menjelaskan pembuatan mesin penetas telur bertenaga Surya tersebut dibuat untuk memaksimalkan pendapatan. Dengan menggunakan tenaga Surya, konsumsi listrik rumah akan berkurang sehingga akan mengurangi biaya pengeluaran. Dengan memanfaatkan mesin penetas yang sudah diadakan pada program Hibah MBKM Prodi Matematika, kelompok 130 KKN UNS memodifikasi sumber energi listriknya menggunakan panel Surya. Proses pembuatan ini berlangsung selama 2 minggu.
“Kami berharap dengan adanya pengenalan teknologi panel surya ini dapat memberikan solusi dalam mengatasi banyaknya konsumsi listrik untuk menyalakan mesin ini (penetas telur).” imbuh Bowo Winarno selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
Namun, mesin penetas telur bertenaga Surya yang dibuat pada program ini hanya dibuat dalam skala kecil dengan alat seadanya. Kapasitas baterai yang kecil belum mampu untuk menyalakan mesin di malam hari. “Kalau malam mesin ini masih menggunakan listrik PLN karena kapasitas baterai hanya sedikit, ngga kuat,” jelas Syaif
“Kami berharap kedepannya adik-adik mahasiswa Matematika dapat melanjutkan program yang sudah kami buat sehingga mampu membuatnya dalam skala besar.” imbuhnya
Selain mesin penetas telur, kelompok 130 juga membuat pompa air tanpa listrik yang dibantu oleh warga Dukuh Dani, Bapak Eko Sarmanto. Pompa air ini mengandalkan tekanan dan gaya grafitasi untuk menyedot air.
“Disamping kami membuat alat-alat, kami juga aktif berkegiatan di desa seperti mengajar TPA, posyandu, mengadakan lomba-lomba, pelaksanaan jalan sehat, senam pagi, dan yang lainnya,” ujar syaif
“Kami berterimakasih kepada seluruh warga dukuh Dani yang sudah banyak membantu kegiatan kami, terkhusus kepada karang taruna Mekar Melati yang sudah memberikan fasilitas dan juga pelayanan yang baik selama kami berkegiatan di sini. Rasanya baru sebentar menjadi keluarga, kami harus pamit.” Ucap Syaif pada saat pamitan kepada warga