
Mahasiswa KKN UNS Kenalkan Inovasi Briket Arang dari Limbah Rotan di Desa Trangsan
Trangsan, 8 Agustus 2025 – Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo bekerjasama dengan Grop Riset Combinatorial Mathematics, memperkenalkan inovasi briket arang berbahan dasar limbah rotan. Program ini bertujuan mengubah limbah industri rotan yang selama ini terbuang menjadi produk bernilai guna dan bernilai ekonomi tinggi.
Desa Trangsan telah lama dikenal sebagai sentra mebel rotan di Jawa Tengah. Aktivitas produksi yang berlangsung setiap hari menghasilkan limbah dalam jumlah besar, terutama serbuk, potongan kecil, dan sisa anyaman rotan. Limbah tersebut umumnya dibakar begitu saja atau dibiarkan menumpuk di sekitar area produksi, sehingga berpotensi mencemari lingkungan.
Melihat potensi tersebut, tim KKN UNS berinisiatif melakukan inovasi pengolahan limbah rotan menjadi briket arang. Prosesnya dimulai dengan pengumpulan limbah rotan dari para pengrajin, kemudian dilakukan pengeringan untuk mengurangi kadar air. Limbah kering dibakar secara karbonisasi hingga menjadi arang, lalu arang tersebut dihaluskan menggunakan alat sederhana. Bubuk arang dicampur dengan perekat alami berbasis pati, dicetak dengan cetakan khusus, dan dikeringkan kembali hingga siap digunakan.


Keunggulan briket rotan ini adalah daya bakarnya yang tinggi, panas yang stabil, dan minim asap. Selain itu, briket lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar kayu biasa, sehingga cocok digunakan untuk keperluan rumah tangga maupun usaha kuliner. “Kami ingin teknologi ini mudah diadopsi oleh warga, sehingga mereka bisa memanfaatkannya tidak hanya untuk kebutuhan pribadi, tapi juga untuk dijual. Harapannya, ada tambahan pendapatan bagi keluarga,” ujar salah satu anggota tim KKN saat sesi sosialisasi pengenalan produk briket arang.

Sosialisasi pengenalan produk briket arang diikuti oleh warga di Desa Trangsan yang tergabung dalam kelompok ternak. Peserta mendapatkan panduan mulai dari tahap pengolahan bahan baku, teknik pencetakan, cara penyimpanan, hingga strategi pemasaran sederhana secara offline maupun online.
Mahasiswa KKN juga menekankan pentingnya pemasaran produk secara kreatif. Mereka mengajarkan pembuatan kemasan yang menarik dan pemberian label produk agar lebih mudah dikenali konsumen. Dengan begitu, briket rotan dari Desa Trangsan diharapkan mampu menembus pasar yang lebih luas.
Sebagai identitas resmi kegiatan, mahasiswa memasang spanduk program kerja selama acara berlangsung. Kegiatan ini berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain SDGs 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan SDGs 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).
Melalui inovasi ini, Universitas Sebelas Maret kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengabdian masyarakat yang berbasis pada potensi lokal, sekaligus mendorong terciptanya solusi kreatif untuk permasalahan lingkungan dan ekonomi di tingkat desa.