Kontribusi Mahasiswa MBKM di Desa Trangsan: Solusi Bijak Pengelolaan Sampah Melalui Program Berdikari Zero Waste
Sukoharjo, 2 Desember 2024. Mahasiswa hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Sebelas Maret (UNS) kelompok 1039 periode 2 telah melaksanakan program bertajuk Berdikari Zero Waste di Desa Trangsan sebagai upaya mengatasi permasalahan sampah residu yang sulit didaur ulang. Dalam program ini, mereka memperkenalkan teknologi Incinerator Burner, sebuah inovasi sederhana namun efektif untuk membakar sampah secara terkendali dengan suhu tinggi, sehingga mampu mengurangi volume sampah secara signifikan tanpa mencemari lingkungan. Teknologi ini dirancang ramah lingkungan dengan emisi berbahaya yang minimal dan mudah dioperasikan oleh masyarakat desa.
Sebagai bagian dari program, mahasiswa juga melaksanakan sosialisasi pada 1 Desember 2024 untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah terpadu. Pelatihan yang diberikan mencakup pemilahan sampah, pengoperasian Incinerator Burner, hingga teknik pembakaran yang aman. Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan secara berkelanjutan. Salah satu mahasiswa tim hibah menjelaskan bahwa alat ini dirancang agar dapat digunakan oleh siapa saja, sehingga diharapkan menjadi model yang dapat diterapkan di desa lain dengan masalah serupa.
Program ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat Desa Trangsan. Perwakilan warga menyampaikan apresiasi atas manfaat yang dirasakan, dengan menyebut bahwa keberadaan Incinerator Burner telah membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mengatasi permasalahan sampah yang selama ini sulit ditangani. Program ini tidak hanya memberikan dampak langsung bagi masyarakat, tetapi juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu mereka dalam menciptakan solusi nyata terhadap permasalahan lingkungan.
Ke depannya, program Berdikari Zero Waste diharapkan dapat terus berkembang dengan melibatkan inovasi ramah lingkungan lainnya. Dengan kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan masyarakat, solusi untuk masalah pengelolaan sampah di tingkat desa dapat semakin berkelanjutan. Inisiatif ini membuktikan bahwa langkah sederhana dengan pendekatan teknologi dan edukasi dapat memberikan dampak besar dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik.