Inovasi Mahasiswa UNS: Ubah Limbah Cangkang Telur Jadi Pupuk Organik Cair
Sukoharjo, 12 Desember 2024. Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Universitas Sebelas Maret (UNS) telah melaksanakan program inovasi melalui Hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dengan memanfaatkan limbah cangkang telur menjadi pupuk organik cair. Program ini berlangsung selama lima bulan, dari Agustus hingga Desember 2024, dengan kegiatan utama dilakukan di Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo, untuk pembuatan dan produksi pupuk, serta Desa Menuran, Baki, Sukoharjo, untuk kerja sama dengan petani hidroponik. Program ini dibimbing langsung oleh Bowo Winarno, S.Si., M.Kom., yang memberikan arahan serta pendampingan teknis selama pelaksanaannya.
Proses produksi dimulai dengan pengumpulan cangkang telur dari peternak penetas bebek di Desa Trangsan. Limbah cangkang tersebut kemudian dijemur dan digiling hingga menjadi serbuk halus. Serbuk ini diolah menjadi pupuk organik cair melalui proses fermentasi dengan campuran molase dan EM4. Setelah fermentasi selama kurang lebih dua minggu, hasilnya dibawa ke Laboratorium Kimia Tanah, Fakultas Pertanian UNS, untuk diuji kualitas dan kandungan nutrisinya. Tahap ini memastikan bahwa pupuk yang dihasilkan memenuhi standar untuk digunakan pada tanaman.
Produksi pupuk organik cair dilanjutkan dalam skala besar setelah uji kualitas berhasil. Produk pupuk tersebut dikemas untuk mempermudah distribusi dan penggunaannya. Selain itu, tim mahasiswa UNS juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa Trangsan untuk memberikan edukasi mengenai potensi pemanfaatan limbah cangkang telur. Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai ekonomis dan lingkungan dari limbah yang sering dianggap tidak berguna.
Sebagai bagian dari program, tim hibah MBKM bekerja sama dengan UMKM Mantri Hidroponik di Desa Menuran, Baki, Sukoharjo. Kerja sama ini dilakukan untuk menguji keefektifan pupuk organik cair pada tanaman hidroponik. Para petani hidroponik diberikan pupuk organik cair untuk diaplikasikan langsung pada tanaman mereka. Hasil uji coba ini diharapkan dapat menjadi bukti nyata bahwa pupuk organik cair dari limbah cangkang telur mampu menjadi alternatif pengganti pupuk kimia yang mahal.
Melalui program ini, mahasiswa UNS tidak hanya membantu mengurangi limbah lingkungan, tetapi juga memberikan solusi atas tantangan yang dihadapi petani lokal. Inovasi ini berpotensi membuka peluang bisnis baru, terutama bagi masyarakat yang tertarik mengembangkan usaha di bidang produksi pupuk organik cair. Hal ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap upaya keberlanjutan sektor pertanian dan lingkungan.
Dengan tercapainya hasil positif dari program ini, diharapkan bahwa limbah cangkang telur yang selama ini menjadi masalah dapat dimanfaatkan secara maksimal. Program ini menjadi bukti nyata peran aktif mahasiswa UNS, dengan bimbingan Bowo Winarno, S.Si., M.Kom., dalam memberikan kontribusi inovatif bagi masyarakat, lingkungan, dan pertanian yang berkelanjutan.
Rangkaian kegiatan sebagai berikut:
___
___
___
___
___
___
Untuk lihat keseruan proses pelaksanaan MBKM, yuk tonton di channel berikut https://www.youtube.com/watch?v=Od5zG_i_swg&t=3s